Friday 9 March 2018

Mengendus Teknik Mencopet di Atas Bis Kota

Ilustrasi copet (Foto: Liputan 6)
Sebagai penumpang Metro Mini atau Kopaja dari Stasiun Sudirman Hingga Menara Thamrin (Jakarta Pusat), kadang melihat penumpang kehilangan dompet atau ponsel. Bagaimana pencopet memperdaya mereka?

Para pencopet itu biasanya menyamar sebagai penumpang. Gayanya bisa berubah tergantung situasi. Hari biasa mereka juga membawa tas layaknya orang kantoran. Hari Jumat, kadang berpeci, seperti orang mau berangkat ke masjid. Mereka bekerja secara berkelompok untuk memudahkan aksinya.

Karena saya ngantor siang, sekitar jam 11:00-an, maka kondisi bis kota tak sepenuh pagi hari sehingga teknik mencopet yang sering saya temui mungkin bisa berlainan dengan teknik mencopet di pagi hari. Bisa juga sama sih.

Inilah beberapa teknik mencopet yang pernah terjadi di atas bis kota:

1. Menghalang-halangi
Ketika penumpang bis akan turun salah satu dari komplotan itu menghalang-halangi di pintu keluar. Saat korban mencari jalan keluar dengan meminta orang tersebut untuk minggir, rekan lain beraksi. Mengambil dompet atau ponsel. Perahtian korban terpusat pada orang yang menghalangi jalan sehingga tak sadar dompetnya dicopet.

2. Mendorong
Teknik lain adalah mendorong calon korban dari belakang. Mereka yang ditabrak, pasti akan sewot atau marah. Saat korban melotot itulah pencopat lain beraksi.

3. Menabrak
Biasa dilakukan di halte. Saat penumpang akan turun, pencopet beraksi dari luar bis. Mereka masuk dan menabrakkan diri ke penumpang. Saat tabrakan itu, pencopet lain berkasi. Tabrakan adalah modus mengalihkan perhatian.

4. Menjatuhkan  sesuatu
Teknik ini dilakukan dengan menjatuhkan sesuatu di depan atau belakang calon korban. Lalu salah satu komplotan pencopet memberi tahu calon korban kalau barangnya jatuh. Saat calon korban membungkuk, itulah saat yang tepat para pencopet beraksi.

5. Meludahi
Ini tergolong baru dan belum lama terjadi. Sekitar Februari 2018. Awalnya saya tak tahu kalau itu modus baru. Ketika seseorang akan turun, salah satu komplotan pencopet meludahi dengan pura-pura bersin. Lalu meminta maaf dan mengelap jaket orang tersebut dengan tisu. Saat calon korban jengkel dan mengamati orang mengelap jaketnya, anggota komplotan lain mengambil barangnya. Saya sama sekali tak tahu kalau itu pencopet sampai para pencopet itu tertawa dan memperlihatkan HP pada teman-temannya.

Bagaimana mencegah atau menghindari pencopetan? Beberapa tips bisa dicoba:
1. Taruh semua barang di tas, termasuk dompet dan HP. 
Pastikan tas berada dalam penguasaan kita. Kalau membawa tas ransel, pastikan tas berada di depan dada. Jangan pernah menaruh tas di punggung karena memberi peluang pencopet beraksi.

2. Jangan Terpancing
Ketika ditabrak, didorong atau ditowel jangan terpancing. Fokuslah pada penguasaan barang kita. Tak perlu mengambil barang yang dijatuhkan oleh komplotan copet. Pastikan tangan mengamankan dompet dan HP.

3. Siapkan uang pas
Saat membayar, baik ke kondektur atau sopir bis langsung, pastikan membayar dengan uang pas. Tak perlu mengeluarkan dompet atau menunggu kembalian dari sopir sehingga memberi peluang pencopet beraksi. ***


No comments:

Post a Comment

Bukan Hitam Putih

  Michelin adalah perusahaan ban asal Prancis. Ketika penjualan ban melempem, sekitar 1900-an, mereka malah menerbitkan buku panduan restor...