Saturday 13 January 2018

Rebus Gedhang

Foto: Cookpad

Pulang les hampir magrib, si bungsu membayangkan pisang bakar coklat keju. Kebetulan di rumah memiliki pisang kepok kuning yang super manis. Bayangan kelezatan pisang bakar itu lenyap, hanya karena persoalan bahasa.


Sesampai di rumah, seperti biasa, dia melemparkan tas ke sofa, membuka kaos kaki dan membiarkannya di lantai sampai ada orang yang menyingkirkan. Buru-buru dia ke dapur. Mengambil keju, meses coklat, dan margarin. Semua bahan disiapkan di meja dapur, dekat kompor.

"Direbusin gedhang ya?" tanya budhe pada si bungsu.
"Iya budhe," jawab si bungsu sambil menyerobot handuk lalu menuju kamar mandi. Selesai mandi, ia sholat maghrib.

Buru-buru di pergi ke dapur. Pandangan ke atas, tempat di mana pisang kepok kuning digantung. Tak ada satu pisang pun di situ. Padahal, tadi masih ada satu sisir yang berisi beberapa pisang. Sekitar 8-10 buah. Tak menemukan yang dicari, dia melihat panci di atas kompor. Dibukanya panci itu. Dan semua pisang sedang direbus.

"Duh, aku kesel banget. Tadi mau berkarya bikin pisang bakar. Eh semuanya direbus budhe," ujar si kecil ketika saya pulang kantor sekitar jam 21:00. Meski kesal, tetapi dia tak meluapkan marah. Untung budhe yang rebus, kalau bapak atau ibunya, bisa marah tuh si kecil he hee hee..

"Emang budhe gak bilang waktu mau rebus?" tanyaku sambil ketawa. "Tadi bilangnya rebus gedhang, gak tahunya pisangnya direbus," jawabnya. Saya jelaskan, kalau pisang dalam bahasa Jawa adalah gedhang. Jadi, budhe tak salah.

"Aku kan gak ngerti kalau gedhang itu pisang," sahutnya. Aku hanya tertawa dan mengatakan, mulai sekarang kamu pasti tahu apa itu gedhang.

Meski bisa berbahasa Jawa, anak-anak belum mengenal semua kosa kata Jawa. Kalau untuk percakapan sehari-hari mereka mengerti, meski untuk bicara aktif masih kesulitan dan terdengar kasar (Jawa Ngoko). Dan apesnya, budhe lebih familiar berbahasa Jawa. Termasuk menggunakan kata-kata Jawa yang kadang kurang dimengerti anak-anak. Dan uniknya, anak-anak sering manggut-manggut mendengarkan cerita budhe walau kadang tak bisa menangkap 100% maksudnya. Yang penting, semua happy. *

No comments:

Post a Comment

Bukan Hitam Putih

  Michelin adalah perusahaan ban asal Prancis. Ketika penjualan ban melempem, sekitar 1900-an, mereka malah menerbitkan buku panduan restor...